Senin, 19 September 2011

4 metode jitu untuk menghapus hutang

4 metode jitu untuk menghapus hutang
Bekerja keras untuk mendapatkan uang, sudah. Mengurangi pengeluaran sehari-hari, sudah. Tapi kok balance keuangan si Bedu tetap tipis ya? Mana bisa menabung kalau begini caranya?
Oh, ternyata si Bedu masih mempunyai beberapa hutang atau pinjaman yang cicilan dan bunganya harus dibayarkan setiap bulan. Ada cicilan kartu kredit, kredit mobil, pinjaman untuk kuliah S-2, dan sebagainya. Dan ini sangat menguras pendapatan Bedu setiap bulannya. Duh, kasihan. :(
Salah satu cara untuk menyehatkan keuangan pribadinya, Bedu harus berjuang untuk ‘melenyapkan‘ pinjaman-pinjaman tersebut. Dengan begitu pendapatannya tidak akan tersedot untuk membayar cicilan-cicilan beserta bunganya itu. Dan dia akan mempunyai uang lebih untuk ditabung atau dipergunakan untuk hal lain yang lebih bermanfaat.

Perkaranya sekarang, bagaimana cara membayar lunas semua pinjaman-pinjaman tersebut? Ya dibayarnya pakai uang juga dong, masa pakai daun. Hehehe…
Ada beberapa metode ampuh yang bisa dicoba untuk mengeliminasi pinjaman-pinjaman tersebut hingga lunas dan tuntas. Saya mengambilnya dari berbagai sumber di internet.


  1. Metode Bunga Tertinggi. Metode ini dilakukan dengan cara mengurutkan pinjaman-pinjaman kita dari yang bunganya paling tinggi hingga yang paling rendah. Lalu bayarlah semua cicilan plus bunga pinjaman yang ada dalam jumlah minimum, kecuali untuk pinjaman yang paling tinggi bunganya tadi, kita bayarkan lebih dari jumlah minimumnya. Dengan cara ini, pinjaman yang bunganya paling tinggi akan paling cepat lunas. Setelah pinjaman yang pertama lunas, lanjutkan dengan pinjaman yang bunganya tertinggi kedua dan seterusnya. Secara matematis, metode ini adalah yang paling kecil dampak negatifnya akibat bunga. Tapi kalau kebetulan pinjaman yang bunganya paling tinggi adalah yang jumlahnya paling besar, maka bisa jadi kita akan menemui kesulitan untuk melunasi pinjaman tersebut. Akibatnya, pinjaman-pinjaman yang lain akan terhambat pelunasannya.
  2. Metode Bola Salju (Snowball). Metode ini dilakukan dengan cara mengurutkan pinjaman-pinjaman kita dari yang jumlahnya paling kecil hingga yang jumlahnya paling besar. Bayarlah semua cicilan plus bunga pinjaman yang ada dalam jumlah minimumnya, kecuali untuk pinjaman yang paling kecil jumlahnya, kita bayar di atas jumlah minimum bahkan kalau bisa langsung dilunasi. Di sini yang ditonjolkan adalah aspek psikologisnya, karena begitu kita berhasil melunasi pinjaman yang pertama (yang relatif lebih mudah dilunasi), maka akan timbul semangat untuk melunasi pinjaman yang kedua dan seterusnya. Secara matematis, cara ini akan mengorbankan lebih banyak uang akibat bunga dibandingkan dengan metode yang pertama.
  3. Metode Hibrid (Bunga Tertinggi dan Snowball). Metode ini menggabungkan metode pertama dan kedua di atas. Jadi, pertama-tama kita urutkan dulu pinjaman-pinjaman kita dari yang bunganya paling tinggi hingga paling rendah, lalu kita ‘tarik’ pinjaman-pinjaman yang jumlahnya kecil ke urutan atas. Cara ini bisa mengurangi efek akibat bunga dibandingkan dengan metode Snowball, namun secara psikologis kita juga sedikit lebih termotivasi karena lebih cepat dalam melunasi pinjaman-pinjaman yang jumlahnya relatif kecil.
  4. Metode Emosional. Cara ini saya dapatkan dari ebook  . Ebook ini sedang saya baca sekarang. Metode ini cukup unik karena kita diminta mengurutkan pinjaman dari yang paling kita benci dan paling mengganggu pikiran kita terlebih dahulu. Alasannya, lagi-lagi di sini aspek psikologis yang bermain. Terus terang saya masih belum paham sepenuhnya tentang metode yang satu ini, soalnya ebook-nya belum selesai dibaca. :)
Jadi, metode mana yang paling baik? Well, masing-masing metode punya kelebihan dan kekurangan. Tergantung dari diri kita untuk mengukur kira-kira dengan kondisi keuangan dan pinjaman pribadi saat ini, metode mana yang lebih cocok untuk diterapkan.
Semoga bermanfaat. :D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar